Boku no hatsukoi wo kimi ni sasagu
Aku dapat referensi drama ini dari blog Hime No Sarange,
pertamanya ga begitu tertarik pengen baca, tapi eh, begitu aku ikutin
ternyata dramanya bagus juga. Sepertinya, film ini diangkat dari komik
dengan judul yang sama. Lain Korea, ain juga Jepang, udah banyak film
atau drama Jepang yang diangkat dari komik. Ya, di Jepang manga/anime
lebih populer sepertinya, dibandingkan dramanya (mungkin hehehe..) dan
memang sepertinya asyik juga gitu kalau dunia anime dihidupkan dalam
sebuah film.
Oke, langsung ke topik aja... Karena nama Jepangnya agak rumit, aku tulis dalam versi bahasa Inggrisnya aja yah I Give My First Love To You. Cerita
ini mengisahkan tentang 2 anak manusia (cie elah :P) yang sudah bertemu
dan menjalin cinta sejak kecil. Di sini ada 4 tokoh utama: Taneda Mayu
yang diperankan oleh Inoue Mao, Kakinouchi Takuma yang diperankan oleh
Okada Masaki, dan Suzuya Kou yang diperankan oleh Hosoda Yoshihiko,
serta Uehara Teru (Harada Natsuki).
Film
ini dibuka dengan kisah Takuma kecil yang sudah mengalami masalah
dengan jantungnya, tengah dirawat di sebuah rumah sakit. Ia ditangani
oleh seorang dokter yang bernama Taneda Takahito, yang tak lain adalah
ayah Mayu. Di rumah sakit inilah mereka bertemu, menjalin persahabatan,
dan akhirnya sepakat untuk saling mencintai. Suatu hari, mereka berdua
pergi ke atap rumah sakit dan melihat bintang-bintang yang indah. Takuma
kemudian bergegas turun, ingin memperlihatkan bintang2 itu kepada
orangtuanya. Tapi, saat akan masuk ke ruang dokter, Takuma tanpa sengaja
mendengar percakapan ortunya dengan dokter Taneda. Dokter tersebut
berkata bahwa kemungkinan Takuma mungkin hanya akan bertahan hingga usia
20 tahun. Ortu Takuma terpukul mendengarnya. Takuma kecil sedih dan
ketika melihat Mayu yang ternyata mengikutinya dari belakang, Takuma
berkata, "Kisah cintaku punya batasan waktu. Bukan, akan kuperbaiki,
kisah cinta KAMI punya batasan waktu."
Suatu
hari, Takuma mendapati Mayu tengah mencari-cari sesuatu di rumput. Saat
Takuma bertanya, Mayu menjawab bahwa ia sedang mencari semanggi berdaun
4. Katanya, bila kita bisa menemukannya, apapun harapan kita pasti bisa
terkabul. Takuma bertanya lagi, jika ketemu, apa yang Mayu inginkan.
Mayu menjawab, tidak ada yang istimewa. Takuma membalas, kalau begitu
kenapa masih dicari. Mayu menggerutu bahwa ia merasa bosan karena tidak
bisa bermain dengan Takuma lagi dan meledek Takuma, apakah ia sudah
berhenti memakai pampers (keadaan Takuma sebelumnya yang tidak
diijinkan berbuat apa2 sehingga hanya terdiam dan melakukan segala
sesuatunya di ranjang, termasuk buang air di pampers). Takuma jadi
cemberut dan bertanya, jika ia berhasil menemukan semanggi berdaun 4,
bisakah ia membuat permintaan? Ia ingin menjadi astronot. Jika itu
terjadi, ia akan mengajak Mayu menikah. Jika sudah besar Takuma ingin
menjadi astronot dan menikah dengan Mayu. Tak lama kemudian, Takuma
berhasil menemukan daun yang dimaksud. Mayu segera mengambilnya dan
berkata, "Semanggi berdaun 4, tolong bantu Takuma! Jangan biarkan Takuma
mati! Biarkan kami bersama selamanya! Tolong sembuhkan penyakitnya!
Kumohon padamu! Kumohon padamu! Kumohon padamu!" Mayu menangis keras.
Sejurus kemudian, Takuma memanggilnya dan mencium bibirnya. (Kacau juga nih, masih kecil udah ciuman segala, hahaha..)
Takuma kecil tidak tahu apa artinya kematian, ia membuat janji yang tidak bisa dipenuhinya saat dewasa.
Adegan
beranjak ketika Takuma dan Mayu sudah besar, kelas 3 SMP. Takuma masih
harus kontrol jantungnya secara rutin. Sementara itu, hubungan mereka
berdua juga masih berlanjut dan semakin lengket. Mereka bersekolah dan
berada di kelas yang sama. Dimana da Takuma, pasti ada Mayu, begitu juga
sebaliknya. Banyak juga kawan yang iri dengan kemesraan mereka.
Suatu
kali, saat pelajaran olahraga, Mayu dijahili oleh sekelompok laki-laki.
Mereka menyiram Mayu yang tengah memakai baju olahraga sehingga bajunga
basah dan pakaian dalamnya terlihat. Anak2 lelaki itu kemudian
mengolok-olok pakaian dalam Mayu. Takuma tidak tinggal diam, ia
mengenakan jas sekolahnya pada Mayu dan kemudian ia menghajar anak2 itu,
kegiatan yang sebenarnya terlarang untuknya. Mayu berteriak, mencoba
memohon agar Takuma berhenti. Akhirnya, Takuma terbaring di ruang UKS.
Takuma marah karena ia yang sudah begitu lama pacaran dengan Mayu saja
tidak pernah melihat pakaian dalam Mayu, tapi anak2 itu sudah bertingkah
kurangajar. Mayu yang lugu berkata ia akan memperlihatkan pakaian
dalamnya pada Takuma, supaya Takuma berhenti gusar. Tapi akhirnya tidak
jadi karena Takuma tidak mau melihatnya dan berpura-pura dadanya sakit.
Mayu hendak berjalan keluar, tapi Takuma mengejarnya. Ketika berhasil
menangkap Mayu, Takuma mencium Mayu.
Hari-hari
menjelang ujian masuk SMA dimulai, masing2 siswa sudah menentukan
sekolah pilihannya. Begitu juga dengan Takuma. Ia memilih sekolah yang
agak jauh dan memiliki standar yang tinggi. Dengan begitu ia berharap,
Mayu tidak akan sanggup mengejarnya dan mereka pisah sekolah. Takuma
ingin hubungan mereka berakhir dengan pisah sekolah. Ia tidak ingin
melihat Mayu nantinya menderita jika suatu hari ia meninggal. Mayu tahu
rencana Takuma dan ia berbohong dengan mendaftar di sekolah lain dan
akhirnya gagal ujian. Mayu berkata mungkin ia tidak akan melanjutkan ke
SMA.
Hari
pertama di SMA Shidou dimulai. Kepala sekolah mempersilahkan seorang
murid dengan hasil ujian tes masuk tertinggi memberikan pidato
penyambutan, kemudian ia menyebut nama orang itu, "Taneda Mayu"! Mayu
berdiri tegak dan berjalan menghampiri podium. Takuma pun tanpa sadar
ikut berdiri, terkejut dan shock. Begitu sampai di podium, mata Mayu
langsung mencari-cari Takuma dan menemukannya. Mayu membuat sambutan
yang kacau. Dengan penuh emosi ia menceritakan bagaimana ia bisa masuk
ke SMA Shidou dan lulus dengan nilai tertinggi di depan seluruh murid
dan guru! Ia berkata ini semua karena Takuma. Ia tahu Takuma ingin masuk
ke SMA Shidou agar bisa putus dengannya. Oleh karena itu, ia belajar
dengan keras agar bisa masuk ke SMA Shidou bersama Takuma. Haislnya, ia
bisa lulus dengan nilai tertinggi. Ia mengingatkan Takuma akan janji
yang mereka buat semasa kecil dan bertanya apa Takuma sudah
melupakannya? Meski kepala sekolah berusaha menghentikan Mayu dan
beberapa orang mulai naik ke podium untuk menarik Mayu, Mayu berhasil
menyingkirkan mereka dan terus mengoceh.
Takuma
dan Mayu masih terus berdebat di taman sekolah. Murid-murid lain
langsung menonton dan mengolok mereka. Mayu seolah tidak peduli dan
terus saja mendebat Takuma. Ia bahkan menggandeng Takuma dengan erat di
depan orang banyak dan berkata tidak ada seorang pun yang boleh merebut
Takuma darinya. Tanpa mereka sadari ada orang lain yang melihat mereka
dari jauh sembari tersenyum, Suzuya Kou.
Suzuya
Kou dalam sekejap langsung populer berkat ketampanannya. Banyak gadis
yang mencoba mendekatinya. Namun, Kou malah mengejar-ngejar Mayu. Meski
berkali-kali Mayu menolaknya mentah-mentah, Kou tidak peduli dan terus
saja meminta Mayu menjadi kekasihnya. Ia berkata akan terus menunggu
Mayu karena cepat atau lambat Mayu akan sendiri. Mayu marah mendengarnya
dan berkata ia akan bersama dengan Takuma selamanya! Ia meminta Kou
berhenti mendekatinya. Sementara itu, Takuma bertemu lagi dengan teman
senasibnya di masa kecil, Uehara Teru, saat ia sedang check-up. Mereka
bercakap-cakap dan saling menanyakan kabar masing2. Teru berkata ia iri
melihat Takuma yang bisa merasakan cinta dengan Mayu, sedangkan Teru
hanya sendirian. Suatu kali, ketika Takuma menjenguknya lagi, Teru
berkata malam ini ia dapat donor dan akan segera dioperasi. Takuma turut
bahagia mendengarnya. Teru berkata, operasi ini tidak tahu ia akan
bertahan atau tidak, ia memiliki permintaan terakhir pada Takuma,
bolehkah ia mencium Takuma. Takuma kaget dan terdiam. Teru bertanya
apakah Takuma membencinya? tentu saja Takuma berkata tidak. Teru
mendekat dan perlahan mencium Takuma. Takuma diam saja dan tidak
merespon sama sekali. Ketika pulang dan bertemu Mayu, dengan jujur
Takuma menceritakannya. Bisa ditebak Mayu sangat marah sekali meski
Takuma menjelaskan apakah salah menolong teman yang sudah sekarat. Tapi
Mayu terlanjur sakit hati dan akhirnya mereka putus. Kou pun semakin
gencar mendekati Mayu.
Esok paginya, Takuma mendapat kabar bahwa pada dini hari Uehara Teru sudah tiada.
Takuma
sendiri lama-lama gerah dengan perbuatan Kou yang terus mendekati Mayu.
Meski Takuma sudah berkata putus, tapi hatinya ternyata tidak ingin
benar-benar berpisah dari Mayu. Ia menanyakan apa alasan Kou terus
mendekati Mayu. Kou mempunyai alasan. Ia tahu Takuma punya penyakit
jantung dan tak akan berumur panjang, sama seperti ayahnya yang
meninggal karena penyakit yang sama sebelum sempat mendapatkan donor.
Ibunya sangat sedih ditinggal ayahnya. Ia tahu suatu saat Mayu juga akan
senasib seperti ibunya dan ia tidak ingin Mayu sedih karena ditinggal
oleh orang yang dicintainya.
Takuma
ternyata memikirkan perkataan Kou. Besoknya, ia menantang Kou lomba
lari 100 meter. Jika ia menang, kou tidak boleh mendekati Mayu lagi,
tapi jika Kou menang, Kou boleh mendekati Mayu. Kou semula menolak,
karena itu sama saja menemani Takuma bunuh diri. Tapi Takuma berteguh
pada keinginannya, akhirnya Kou setuju dan memulai lomba lari mereka.
Mulanya Kou berada di depan, Takuma berusaha mengejar dengan sisa tenaga
yang ada dan berhasil memenangi pertandingan dengan kondisi yang lemah.
ia berseru pada Kou agar menjauhi Mayu sekaligus breteriak senang
karena sudah lama tidak berlari.
Malamnya,
ia mengetok jendela kamar asrama Mayu dengan batu. Mayu yang masih
kesal berteriak galak pada Takuma, mereka sudah putus, untuk apa Takuma
mencarinya tengah malam begini. Meski begitu, ia menurut ketika Takuma
memintanya turun dan mengajaknya ke tempat memanah. Klub dimana Mayu
bergabung didalamnya. Ia minta Mayu mengajarinya memanah. Mayu
menyanggupinya. Saat sedang mengajari, tiba-tiba Takuma berkata ingin
bercinta dengan Mayu, sebagai hadiah karena ia menang. Mayu heran,
menang apa? Takuma menjawab, hadiah karena dirinya masih hidup. Ia ingin
bercinta dengan Mayu dan kemudian memeluknya dan menciumnya dengan
paksa. Mayu menolaknya dan Takuma melepaskannya, tapi akhirnya malah
Mayu yang mencium Takuma dan yeah.. menghabiskan malam pertama di klub
memanah (=.=)"
Besoknya,
mereka berusaha melompati pagar sekolah. Takuma mulanya ingin kabur
seorang diri, tapi Mayu memergokinya dan memaksa ikut. Di saat itu,
ternyata Kou juga tengah melakukan hal yang sama. Ia kabur dengan alasan
ingin menemui kekasihnya di luar sekolah dan entah bagaimana ia
berkata, "Kalian tahu ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan di
sekolah." Membuat Takuma dan Mayu terdiam. Takuma berusaha mengalihkan
pembicaraan dengan bertanya, apa tidak apa-apa Kou mengatakan rahasianya
pada mereka. Kou menjawab bahwa Takuma dan Mayu yang disebutnya Tuan
putri adalah pengecualian. Ia juga menambahkan, ia masih berkata bahwa
ia juga masih menyukai Mayu tapi mengajak Takuma berteman. Kou berkata,
ini adalah pertama kalinya ia mengungkapkan perasaan pada laki-lak
sambil tertawa. Ia akan menunggu jawab Takuma dengan sabar, tutupnya.
Takuma
dan Mayu pergi ke makam Teru, disana Takuma mengenang perkataan bahwa
ia tidak akan hidup lama yang didengarnya saat kecil. Di sisi lain, Kou
yang sudah selesai menemui kekasihnya, mengalami kecelakaan dan
mengalami koma.
Dokter
Taneda menghubungi keluarga Takuma dan mengabarkan bahwa ia sudah
menemukan donor yang cocok untuk Takuma. Mereka sekeluarga sangat
senang, begitupun dengan Mayu. Tapi, sebentar kemudian, Mayu mengetahui
bahwa yang akan menjadi donor Takuma ternyata adalah Kou, yang saat ini
dalam kondisi kritis. Mayu sedih, tapi ia sangat mengharapkan Takuma
hidup selamanya, makanya ia menutupi hal ini dari Takuma. Dokter Taneda
pun tidak mengijinkan Takuma keluar kamar. Sayangnya, akhirnya Takuma
tahu ketika ada teman kelasnya yang nyasar mendatangi kamarnya. Serta
merta, ia menolak menerima donor dari Kou. Ortunya kelimpungan karena
anaknya mendadak menolak. Mayu tidak bisa berkata apa-apa lagi. Keluarga
Kou juga pada akhirnya menolak menjadi donor karena melihat
perkembangan Kou yang sudah bisa merespon. Bagi mereka, sedikit respon
adalah sebongkah harapan bagi mereka agar Kou hidup kembali. Itulah yang
dikatakan ibu dan kakek Kou pada Mayu, saat Mayu memelas agar mereka
tetap mau mendonorkan jantung Kou.
Takuma
pergi meninggalkan rumah sakit dan mengajak Mayu ikut serta
menemaninya. Besoknya, jantung Takuma kumat dan ia kritis. Mayu bergegas
memanggil ambulans dan membwa Takuma kembali ke rumah sakit. Dokter
Taneda dan krunya berusaha menyelamatkan nyawa Takuma. Orangtua Takuma
dan Mayu menunggu dengan cemas. Pada saat itulah, Mayu memohon-mohon
pada keluarga Kou.
Sementara
itu, di alam bawah sadarnya, Takuma memimpikan semanggi berdaun 4 dan
mengucap permohonannya, untuk terakhir kalinya ijinkan dia hidup,
meminta waktu sedikit lagi bersama Mayu. Tak lama kemudian, Takuma
tersadar dan melihat Mayu di sampingnya. Ia lantas berganti baju dan
emngajak Mayu keluar jalan2. Mayu melarangnya dan memohon agar Takuma
lembali ke RS. Tapi Takuma menolak dan ebrkata ia ingin bersenang-senang
dengan Mayu. Takuma membawa Mayu ke pantai, taman hiburan, naik bus,
dan berakhir di bukit.
Mayu
berkata ia sangat bahagia hari ini dan berharap hari seperti ini akan
datang lagi. Takuma meminta maaf karena ia tidak bisa menepati janjinya.
"Bahkan semanggi berdaun 4 pun bisa merasakan bahwa aku telah mencapai
batas waktuku. Ayo kembali ke rumah sakit." Takuma mengeluarkan sebuah
kertas dan memberikannya pada Mayu. "Ayo!" ajak Takuma.
Sesampainya
di rumah sakit, Mayu ditampar ibu Takuma karena telah membiarkan Takuma
keluar dari RS. Di dalam ruang operasi, para dokter tengah berjuang
menyelamatkan Takuma yang kritis. Namun akhirnya, Takuma tetap tak
tertolong. Ia meninggal pukul 6.27 pagi. Mereka semua menangis dan
sangat berduka.
Mayu
berjalan ke atap rumah sakit, nersandar pada pagar dan membuka kertas
yang diberikan Takuma. DI dalamnya da tulisan yang dibuat Takuma saat
kecil, isinya: "Untuk semua orang yang kucintai, walaupun aku pergi, aku
tetap ingin kalian semua hidup bahagia. Takuma." Mayu terduduk dan
menangis keras.
Jenazah
Takuma sudah dikremasi. Mayu datang ke rumahnya dan melihat-lihat kamar
Takuma yang berantakan. Ia minta ijin untuk membwa abu jenazah Takuma,
setelah sebelumnya meminta maaf pada kedua orangtua Takuma karena
permintaan egoisnya. Orangtua Takuma juga berterima kasih pada Mayu
karena selama Takuma hidup, ia selalu berada di samping Takuma, membuat
Takuma setidaknya bisa merasakan cinta di akhir hidupnya.
Dokter
Taneda duduk di bangku taman, menatap ke dalam gereja dimana Mayu
dengan gaun pengantin berjalan menuju altar pemberkatan sambil membawa
abu jenazah Takuma. Ia bergumam, "Takuma, akhirnya impian kita terwujud.
Tapi ini tidak mudah. Takuma, tetap hidup adalah hal yang menyedihkan.
Tapi kau tahu, aku tidak menyesal sama sekali, karena aku bertemu
denganmu, karena aku mencintaimu.Jika aku bertemu denganmu lagi, meski
aku sudah tahu risiko menyedihkan apa yang akan menantiku, aku tetap
akan jatuh cinta padamu lagi."
Adegan
ditutup dengan flashback pertemuan mereka pertama kali saat masih kecil
di sebuah taman rumah sakit. Takuma tanpa sengaja kena perangkap yang
dipasang Mayu untuk menjahili seseorang. Mayu minta maaf dan meminta
Takuma mencoret2 bangkunya lagi dan duduk di atasnya. Kini celana mereka
sama-sama kotor dan Mayu ingin Takuma memaafkannya. Tapi Takuma
berkata, ia tidak marah sama sekali dari awal. Mayu tanya kenapa, tapi
Takuma menjawab tidak tahu. Kemudian mereka berkenalan.
=THE END=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar