Minggu, 18 Maret 2012

Boku no hatsukoi wo kimi ni sasagu

Boku no hatsukoi wo kimi ni sasagu

Aku dapat referensi drama ini dari blog Hime No Sarange, pertamanya ga begitu tertarik pengen baca, tapi eh, begitu aku ikutin ternyata dramanya bagus juga. Sepertinya, film ini diangkat dari komik dengan judul yang sama. Lain Korea, ain juga Jepang, udah banyak film atau drama Jepang yang diangkat dari komik. Ya, di Jepang manga/anime lebih populer sepertinya, dibandingkan dramanya (mungkin hehehe..) dan memang sepertinya asyik juga gitu kalau dunia anime dihidupkan dalam sebuah film. 



Oke, langsung ke topik aja... Karena nama Jepangnya agak rumit, aku tulis dalam versi bahasa Inggrisnya aja yah I Give My First Love To You. Cerita ini mengisahkan tentang 2 anak manusia (cie elah :P) yang sudah bertemu dan menjalin cinta sejak kecil. Di sini ada 4 tokoh utama: Taneda Mayu yang diperankan oleh Inoue Mao, Kakinouchi Takuma yang diperankan oleh Okada Masaki, dan Suzuya Kou yang diperankan oleh Hosoda Yoshihiko, serta Uehara Teru (Harada Natsuki).

Film ini dibuka dengan kisah Takuma kecil yang sudah mengalami masalah dengan jantungnya, tengah dirawat di sebuah rumah sakit. Ia ditangani oleh seorang dokter yang bernama Taneda Takahito, yang tak lain adalah ayah Mayu. Di rumah sakit inilah mereka bertemu, menjalin persahabatan, dan akhirnya sepakat untuk saling mencintai. Suatu hari, mereka berdua pergi ke atap rumah sakit dan melihat bintang-bintang yang indah. Takuma kemudian bergegas turun, ingin memperlihatkan bintang2 itu kepada orangtuanya. Tapi, saat akan masuk ke ruang dokter, Takuma tanpa sengaja mendengar percakapan ortunya dengan dokter Taneda. Dokter tersebut berkata bahwa kemungkinan Takuma mungkin hanya akan bertahan hingga usia 20 tahun. Ortu Takuma terpukul mendengarnya. Takuma kecil sedih dan ketika melihat Mayu yang ternyata mengikutinya dari belakang, Takuma berkata, "Kisah cintaku punya batasan waktu. Bukan, akan kuperbaiki, kisah cinta KAMI punya batasan waktu."

Suatu hari, Takuma mendapati Mayu tengah mencari-cari sesuatu di rumput. Saat Takuma bertanya, Mayu menjawab bahwa ia sedang mencari semanggi berdaun 4. Katanya, bila kita bisa menemukannya, apapun harapan kita pasti bisa terkabul. Takuma bertanya lagi, jika ketemu, apa yang Mayu inginkan. Mayu menjawab, tidak ada yang istimewa. Takuma membalas, kalau begitu kenapa masih dicari. Mayu menggerutu bahwa ia merasa bosan karena tidak bisa bermain dengan Takuma lagi dan meledek Takuma, apakah ia sudah berhenti memakai pampers (keadaan Takuma sebelumnya yang tidak diijinkan berbuat apa2 sehingga hanya terdiam dan melakukan segala sesuatunya di ranjang, termasuk buang air di pampers). Takuma jadi cemberut dan bertanya, jika ia berhasil menemukan semanggi berdaun 4, bisakah ia membuat permintaan? Ia ingin menjadi astronot. Jika itu terjadi, ia akan mengajak Mayu menikah. Jika sudah besar Takuma ingin menjadi astronot dan menikah dengan Mayu. Tak lama kemudian, Takuma berhasil menemukan daun yang dimaksud. Mayu segera mengambilnya dan berkata, "Semanggi berdaun 4, tolong bantu Takuma! Jangan biarkan Takuma mati! Biarkan kami bersama selamanya! Tolong sembuhkan penyakitnya! Kumohon padamu! Kumohon padamu! Kumohon padamu!" Mayu menangis keras. Sejurus kemudian, Takuma memanggilnya dan mencium bibirnya. (Kacau juga nih, masih kecil udah ciuman segala, hahaha..)

Takuma kecil tidak tahu apa artinya kematian, ia membuat janji yang tidak bisa dipenuhinya saat dewasa.

Adegan beranjak ketika Takuma dan Mayu sudah besar, kelas 3 SMP. Takuma masih harus kontrol jantungnya secara rutin. Sementara itu, hubungan mereka berdua juga masih berlanjut dan semakin lengket. Mereka bersekolah dan berada di kelas yang sama. Dimana da Takuma, pasti ada Mayu, begitu juga sebaliknya. Banyak juga kawan yang iri dengan kemesraan mereka.

Suatu kali, saat pelajaran olahraga, Mayu dijahili oleh sekelompok laki-laki. Mereka menyiram Mayu yang tengah memakai baju olahraga sehingga bajunga basah dan pakaian dalamnya terlihat. Anak2 lelaki itu kemudian mengolok-olok pakaian dalam Mayu. Takuma tidak tinggal diam, ia mengenakan jas sekolahnya pada Mayu dan kemudian ia menghajar anak2 itu, kegiatan yang sebenarnya terlarang untuknya. Mayu berteriak, mencoba memohon agar Takuma berhenti. Akhirnya, Takuma terbaring di ruang UKS. Takuma marah karena ia yang sudah begitu lama pacaran dengan Mayu saja tidak pernah melihat pakaian dalam Mayu, tapi anak2 itu sudah bertingkah kurangajar. Mayu yang lugu berkata ia akan memperlihatkan pakaian dalamnya pada Takuma, supaya Takuma berhenti gusar. Tapi akhirnya tidak jadi karena Takuma tidak mau melihatnya dan berpura-pura dadanya sakit. Mayu hendak berjalan keluar, tapi Takuma mengejarnya. Ketika berhasil menangkap Mayu, Takuma mencium Mayu.

 

Hari-hari menjelang ujian masuk SMA dimulai, masing2 siswa sudah menentukan sekolah pilihannya. Begitu juga dengan Takuma. Ia memilih sekolah yang agak jauh dan memiliki standar yang tinggi. Dengan begitu ia berharap, Mayu tidak akan sanggup mengejarnya dan mereka pisah sekolah. Takuma ingin hubungan mereka berakhir dengan pisah sekolah. Ia tidak ingin melihat Mayu nantinya menderita jika suatu hari ia meninggal. Mayu tahu rencana Takuma dan ia berbohong dengan mendaftar di sekolah lain dan akhirnya gagal ujian. Mayu berkata mungkin ia tidak akan melanjutkan ke SMA. 


Hari pertama di SMA Shidou dimulai. Kepala sekolah mempersilahkan seorang murid dengan hasil ujian tes masuk tertinggi memberikan pidato penyambutan, kemudian ia menyebut nama orang itu, "Taneda Mayu"! Mayu berdiri tegak dan berjalan menghampiri podium. Takuma pun tanpa sadar ikut berdiri, terkejut dan shock. Begitu sampai di podium, mata Mayu langsung mencari-cari Takuma dan menemukannya. Mayu membuat sambutan yang kacau. Dengan penuh emosi ia menceritakan bagaimana ia bisa masuk ke SMA Shidou dan lulus dengan nilai tertinggi di depan seluruh murid dan guru! Ia berkata ini semua karena Takuma. Ia tahu Takuma ingin masuk ke SMA Shidou agar bisa putus dengannya. Oleh karena itu, ia belajar dengan keras agar bisa masuk ke SMA Shidou bersama Takuma. Haislnya, ia bisa lulus dengan nilai tertinggi. Ia mengingatkan Takuma akan janji yang mereka buat semasa kecil dan bertanya apa Takuma sudah melupakannya? Meski kepala sekolah berusaha menghentikan Mayu dan beberapa orang mulai naik ke podium untuk menarik Mayu, Mayu berhasil menyingkirkan mereka dan terus mengoceh.

Takuma dan Mayu masih terus berdebat di taman sekolah. Murid-murid lain langsung menonton dan mengolok mereka. Mayu seolah tidak peduli dan terus saja mendebat Takuma. Ia bahkan menggandeng Takuma dengan erat di depan orang banyak dan berkata tidak ada seorang pun yang boleh merebut Takuma darinya. Tanpa mereka sadari ada orang lain yang melihat mereka dari jauh sembari tersenyum, Suzuya Kou.

Suzuya Kou dalam sekejap langsung populer berkat ketampanannya. Banyak gadis yang mencoba mendekatinya. Namun, Kou malah mengejar-ngejar Mayu. Meski berkali-kali Mayu menolaknya mentah-mentah, Kou tidak peduli dan terus saja meminta Mayu menjadi kekasihnya. Ia berkata akan terus menunggu Mayu karena cepat atau lambat Mayu akan sendiri. Mayu marah mendengarnya dan berkata ia akan bersama dengan Takuma selamanya! Ia meminta Kou berhenti mendekatinya. Sementara itu, Takuma bertemu lagi dengan teman senasibnya di masa kecil, Uehara Teru, saat ia sedang check-up. Mereka bercakap-cakap dan saling menanyakan kabar masing2. Teru berkata ia iri melihat Takuma yang bisa merasakan cinta dengan Mayu, sedangkan Teru hanya sendirian. Suatu kali, ketika Takuma menjenguknya lagi, Teru berkata malam ini ia dapat donor dan akan segera dioperasi. Takuma turut bahagia mendengarnya. Teru berkata, operasi ini tidak tahu ia akan bertahan atau tidak, ia memiliki permintaan terakhir pada Takuma, bolehkah ia mencium Takuma. Takuma kaget dan terdiam. Teru bertanya apakah Takuma membencinya? tentu saja Takuma berkata tidak. Teru mendekat dan perlahan mencium Takuma. Takuma diam saja dan tidak merespon sama sekali. Ketika pulang dan bertemu Mayu, dengan jujur Takuma menceritakannya. Bisa ditebak Mayu sangat marah sekali meski Takuma menjelaskan apakah salah menolong teman yang sudah sekarat. Tapi Mayu terlanjur sakit hati dan akhirnya mereka putus. Kou pun semakin gencar mendekati Mayu. 

Esok paginya, Takuma mendapat kabar bahwa pada dini hari Uehara Teru sudah tiada.

Takuma sendiri lama-lama gerah dengan perbuatan Kou yang terus mendekati Mayu. Meski Takuma sudah berkata putus, tapi hatinya ternyata tidak ingin benar-benar berpisah dari Mayu. Ia menanyakan apa alasan Kou terus mendekati Mayu. Kou mempunyai alasan. Ia tahu Takuma punya penyakit jantung dan tak akan berumur panjang, sama seperti ayahnya yang meninggal karena penyakit yang sama sebelum sempat mendapatkan donor. Ibunya sangat sedih ditinggal ayahnya. Ia tahu suatu saat Mayu juga akan senasib seperti ibunya dan ia tidak ingin Mayu sedih karena ditinggal oleh orang yang dicintainya.

Takuma ternyata memikirkan perkataan Kou. Besoknya, ia menantang Kou lomba lari 100 meter. Jika ia menang, kou tidak boleh mendekati Mayu lagi, tapi jika Kou menang, Kou boleh mendekati Mayu. Kou semula menolak, karena itu sama saja menemani Takuma bunuh diri. Tapi Takuma berteguh pada keinginannya, akhirnya Kou setuju dan memulai lomba lari mereka. Mulanya Kou berada di depan, Takuma berusaha mengejar dengan sisa tenaga yang ada dan berhasil memenangi pertandingan dengan kondisi yang lemah. ia berseru pada Kou agar menjauhi Mayu sekaligus breteriak senang karena sudah lama tidak berlari. 

Malamnya, ia mengetok jendela kamar asrama Mayu dengan batu. Mayu yang masih kesal berteriak galak pada Takuma, mereka sudah putus, untuk apa Takuma mencarinya tengah malam begini. Meski begitu, ia menurut ketika Takuma memintanya turun dan mengajaknya ke tempat memanah. Klub dimana Mayu bergabung didalamnya. Ia minta Mayu mengajarinya memanah. Mayu menyanggupinya. Saat sedang mengajari, tiba-tiba Takuma berkata ingin bercinta dengan Mayu, sebagai hadiah karena ia menang. Mayu heran, menang apa? Takuma menjawab, hadiah karena dirinya masih hidup. Ia ingin bercinta dengan Mayu dan kemudian memeluknya dan menciumnya dengan paksa. Mayu menolaknya dan Takuma melepaskannya, tapi akhirnya malah Mayu yang mencium Takuma dan yeah.. menghabiskan malam pertama di klub memanah (=.=)"

Besoknya, mereka berusaha melompati pagar sekolah. Takuma mulanya ingin kabur seorang diri, tapi Mayu memergokinya dan memaksa ikut. Di saat itu, ternyata Kou juga tengah melakukan hal yang sama. Ia kabur dengan alasan ingin menemui kekasihnya di luar sekolah dan entah bagaimana ia berkata, "Kalian tahu ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan di sekolah." Membuat Takuma dan Mayu terdiam. Takuma berusaha mengalihkan pembicaraan dengan bertanya, apa tidak apa-apa Kou mengatakan rahasianya pada mereka. Kou menjawab bahwa Takuma dan Mayu yang disebutnya Tuan putri adalah pengecualian. Ia juga menambahkan, ia masih berkata bahwa ia juga masih menyukai Mayu tapi mengajak Takuma berteman. Kou berkata, ini adalah pertama kalinya ia mengungkapkan perasaan pada laki-lak sambil tertawa. Ia akan menunggu jawab Takuma dengan sabar, tutupnya.

Takuma dan Mayu pergi ke makam Teru, disana Takuma mengenang perkataan bahwa ia tidak akan hidup lama yang didengarnya saat kecil. Di sisi lain, Kou yang sudah selesai menemui kekasihnya, mengalami kecelakaan dan mengalami koma. 

Dokter Taneda menghubungi keluarga Takuma dan mengabarkan bahwa ia sudah menemukan donor yang cocok untuk Takuma. Mereka sekeluarga sangat senang, begitupun dengan Mayu. Tapi, sebentar kemudian, Mayu mengetahui bahwa yang akan menjadi donor Takuma ternyata adalah Kou, yang saat ini dalam kondisi kritis. Mayu sedih, tapi ia sangat mengharapkan Takuma hidup selamanya, makanya ia menutupi hal ini dari Takuma. Dokter Taneda pun tidak mengijinkan Takuma keluar kamar. Sayangnya, akhirnya Takuma tahu ketika ada teman kelasnya yang nyasar mendatangi kamarnya. Serta merta, ia menolak menerima donor dari Kou. Ortunya kelimpungan karena anaknya mendadak menolak. Mayu tidak bisa berkata apa-apa lagi. Keluarga Kou juga pada akhirnya menolak menjadi donor karena melihat perkembangan Kou yang sudah bisa merespon. Bagi mereka, sedikit respon adalah sebongkah harapan bagi mereka agar Kou hidup kembali. Itulah yang dikatakan ibu dan kakek Kou pada Mayu, saat Mayu memelas agar mereka tetap mau mendonorkan jantung Kou. 


Takuma pergi meninggalkan rumah sakit dan mengajak Mayu ikut serta menemaninya. Besoknya, jantung Takuma kumat dan ia kritis. Mayu bergegas memanggil ambulans dan membwa Takuma kembali ke rumah sakit. Dokter Taneda dan krunya berusaha menyelamatkan nyawa Takuma. Orangtua Takuma dan Mayu menunggu dengan cemas. Pada saat itulah, Mayu memohon-mohon pada keluarga Kou. 

Sementara itu, di alam bawah sadarnya, Takuma memimpikan semanggi berdaun 4 dan mengucap permohonannya, untuk terakhir kalinya ijinkan dia hidup, meminta waktu sedikit lagi bersama Mayu. Tak lama kemudian, Takuma tersadar dan melihat Mayu di sampingnya. Ia lantas berganti baju dan emngajak Mayu keluar jalan2. Mayu melarangnya dan memohon agar Takuma lembali ke RS. Tapi Takuma menolak dan ebrkata ia ingin bersenang-senang dengan Mayu. Takuma membawa Mayu ke pantai, taman hiburan, naik bus, dan berakhir di bukit.


Mayu berkata ia sangat bahagia hari ini dan berharap hari seperti ini akan datang lagi. Takuma meminta maaf karena ia tidak bisa menepati janjinya. "Bahkan semanggi berdaun 4 pun bisa merasakan bahwa aku telah mencapai batas waktuku. Ayo kembali ke rumah sakit." Takuma mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya pada Mayu. "Ayo!" ajak Takuma.

Sesampainya di rumah sakit, Mayu ditampar ibu Takuma karena telah membiarkan Takuma keluar dari RS. Di dalam ruang operasi, para dokter tengah berjuang menyelamatkan Takuma yang kritis. Namun akhirnya, Takuma tetap tak tertolong. Ia meninggal pukul 6.27 pagi. Mereka semua menangis dan sangat berduka.

Mayu berjalan ke atap rumah sakit, nersandar pada pagar dan membuka kertas yang diberikan Takuma. DI dalamnya da tulisan yang dibuat Takuma saat kecil, isinya: "Untuk semua orang yang kucintai, walaupun aku pergi, aku tetap ingin kalian semua hidup bahagia. Takuma." Mayu terduduk dan menangis keras. 

Jenazah Takuma sudah dikremasi. Mayu datang ke rumahnya dan melihat-lihat kamar Takuma yang berantakan. Ia minta ijin untuk membwa abu jenazah Takuma, setelah sebelumnya meminta maaf pada kedua orangtua Takuma karena permintaan egoisnya. Orangtua Takuma juga berterima kasih pada Mayu karena selama Takuma hidup, ia selalu berada di samping Takuma, membuat Takuma setidaknya bisa merasakan cinta di akhir hidupnya.

Dokter Taneda duduk di bangku taman, menatap ke dalam gereja dimana Mayu dengan gaun pengantin berjalan menuju altar pemberkatan sambil membawa abu jenazah Takuma. Ia bergumam, "Takuma, akhirnya impian kita terwujud. Tapi ini tidak mudah. Takuma, tetap hidup adalah hal yang menyedihkan. Tapi kau tahu, aku tidak menyesal sama sekali, karena aku bertemu denganmu, karena aku mencintaimu.Jika aku bertemu denganmu lagi, meski aku sudah tahu risiko menyedihkan apa yang akan menantiku, aku tetap akan jatuh cinta padamu lagi."

Adegan ditutup dengan flashback pertemuan mereka pertama kali saat masih kecil di sebuah taman rumah sakit. Takuma tanpa sengaja kena perangkap yang dipasang Mayu untuk menjahili seseorang. Mayu minta maaf dan meminta Takuma mencoret2 bangkunya lagi dan duduk di atasnya. Kini celana mereka sama-sama kotor dan Mayu ingin Takuma memaafkannya. Tapi Takuma berkata, ia tidak marah sama sekali dari awal. Mayu tanya kenapa, tapi Takuma menjawab tidak tahu. Kemudian mereka berkenalan.

=THE END=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar